hai sahabat blogger ini saya sajikan karangan esai tentang percintaan berdasarkan pengalaman pribadiku, cekidot!!!!!!
MENGAGUMINYA
Namaku
dalam cerita ini adalah Yuli, dengan beberapa peran lainnya yang tidak lain
adalah sahabatku sendiri. Saat itu kelas kami bermalam disalah satu rumah sahabatku
yang kerap dipanggil Rana, kami mengerjakan beberapa tugas. Saat mereka sibuk
mengerjakan tugas-tugas, aku bicara dengan salah satu teman dekatku yang
bernama Reno, aku memintanya untuk mencomblangiku dengan salah satu temannya
sebagai awal move-on ku dari Anry (nama samaran). Sepertinya Reno menyanggupi
permintaanku dengan memintaku menyebut saja nama yang aku targetkan. Aku menyebut nama Nino.
Ia menggampangkan dengan berjanji padaku kurang dari seminggu rencana ini akan
berhasil. Hingga akhirnya aku berharap dan terus berharap. Katanya sih ia
sudaah membagikan nomer HP ku pada Nino. Hingga pada hari pertama ujian tengah
semester, aku keluar dari ruangan bersiap untuk pulang, tak sengaja aku
memfokuskan perhatian padanya begitupun dengan dia aku langsung saja
membalikkan badan karena aku merasa malu.
Hingga
keesokan harinya beberapa diantara kami berencana akan berkunjung ke rumah
Airin untuk siarah habis lebaran. Sesampai disana, aku tak tahu ini akan
terjadi beberapa menit setelah kami sampai disana. Sepertinya ia juga datang
bersama beberapa temannya yang tak lain juniorku di Hispala, begitupun dengan
dia, dia adalah salah satu juniorku dihispala. Kami menikmati minuman yang
telah disediakan oleh Airin. Seperti biasanya teman-temanku usil dengan terus
mengejekku dengan dia, aku hanya tersenyum tersipu malu begitupun dengan Nino.
Kata temanku sesekali ia menoleh padaku ketika ejekan terus saja melonjak
dimulut teman-teman kami.
Rencana
selanjutnya yaitu berkunjung ke rumah Mirna untuk makan kelapa muda, teman-teman
menyuruhku aku dan Nino untuk boncengan akan tetapi ini masih terlalu pagi
untuk melakukan hal itu. Acara disana berlangsung lancer-lancar saja, ketika
saya dan Marni (sahabatku) pulang duluan daripada mereka, temanku berkata Nino
terus mengikutiku dengan pandangannya hinngga aku hilang dari pelupuk matanya.
Hal tsb membuatku merasa benar-benar GR.
Suatu
pagi Renhal menghampiriku dan mengatakan Nino ingin bertemu denganku sepulang
sekolah namun aku sepertin ya enggan percaya hal itu. Pada saat jam pulang
sekolah sepertinya ia benar-benar menghampiri kelasku, akan tetapi ia hanya
menghampiri Reno, jadi aku merasa kedatangannya ke kelas bukan karena aku,
hingga ia pulang kerumahnya. Dua hari setelah itu Hispala LPJ di sekolah
diruangan paling utara, memang aku berangkat hanya bermodal motor teman bersama
marni dan ketika hendak pulang kami benar-benar pusing harus dengan siapa kami
pulang, Reno dan renhal sepertinya mengatur rencana dengan menyuruh Nino
mengantarku pulang, sepertinya ia tak keberatan, apakah ia juga menyimpan
perasaan seperti apa yang aku rasa padanya? Hanya ALLAH swt yang tahu pasti hal
tsb, tapi akankah aku terus merasa tersiksa dengan perasaanku yang terus-terus
digantung?
Aku
coba mengirimkan pesan pendek “assalamualaikum dek”, beberapa menit kemudian
aku dapat balasan pesan darinya yang tampaknya benar-benar ingin mengetahui
siapa yang mengirimkannya sms, lalu aku mendapat telpon namun aku tak berani
mengangkatnya, karena aku takut ketika ia tahu siapa yang mengiriminya sms, dia
akan mematikan teleponnya, hal yang ku
pikirkan sepertinya terjadi, pada saat ia mengetahui siapa aku, sudah tak ada
respon lagi darinya. Keeseokan harinya sapaan aneh oleh reno dengan sapaan yang
tak seperti biasanya, “assalamualaikum dek” aku menjawab salamnya dengan
refleks tanpa menyadari arti kalimat tsb, ternyata Nino memberitahukan Reno
bahwa semalam aku mengirimkannya pesan, lalu aku bertanya pada Reno mengapa ia
tak balas sms ku ketika ia sudah mengetahui tentang sms tsb, Reno hanya
mengangkat bahu sambil menggelengkan kepala lalu memberitahuku yang katanya
andai semalam tak ada orang yang iseng pada Nino mungkin semalam kami smsan.
Jadi bisa kita hitung sudah berapa kali ia menyakitiku secara tak langsung.
Tanggal 1 januari lalu kami tahun baruan dimojong bersama anak lembaga hispala,
sudah pasti ia datang, disana aku merasa gembira karena perlahan diantara kami
sudah tercipta arus hubungan yang semakn dekat, seperti secara tiba-tiba ia
menyambung kalimatku, ketika ia diisengi oleh reno ia juga sepertinya membalas
ejekan tsb dengan senyuman yang sepeertinya dengan susah ia sembunyikan, begitu
juga pada saat kami berkemas ingin pulang kerumah aku melipat tenda bersamanya,
tentunya hal tersebut membuat aku bahagia dan tersenyum sembari meenahan tawa
dari ejekan teman-temanku, begitupun dengan dia yang sesekali merespon
ejekan-ejekan yang terlonta keluar dari beberapa pasang bibir.
pada saat
ulang tahunku 02 januari teman-teman datang kerumah memberiku surprise, akan
tetapi renhal dan reno menghadiahkanku kabar yang membuat perasaanku sampai
sekarang tidak pernah merasa sejuk, mereka berkata Nino mengatakan “hati tak
bisa dipaksakan” salah seorang temanku bertanya menurutmu yuli itu bagaimana,
Nino menjawab ia cantik, lalu temanku membalas kembali, lalu kenapa kamu tak
pacaran saja dengannya, yaa tidak saja (jawabnya kembali). Entah bagaimana aku
bisa melupakannya, sepertinya ia juga menghindar padaku.