Minggu, 08 Februari 2015

KARANGAN ESAI



hai sahabat blogger ini saya sajikan karangan esai tentang percintaan berdasarkan pengalaman pribadiku, cekidot!!!!!! 

 MENGAGUMINYA
Namaku dalam cerita ini adalah Yuli, dengan beberapa peran lainnya yang tidak lain adalah sahabatku sendiri. Saat itu kelas kami bermalam disalah satu rumah sahabatku yang kerap dipanggil Rana, kami mengerjakan beberapa tugas. Saat mereka sibuk mengerjakan tugas-tugas, aku bicara dengan salah satu teman dekatku yang bernama Reno, aku memintanya untuk mencomblangiku dengan salah satu temannya sebagai awal move-on ku dari Anry (nama samaran). Sepertinya Reno menyanggupi permintaanku dengan memintaku menyebut saja nama  yang aku targetkan. Aku menyebut nama Nino. Ia menggampangkan dengan berjanji padaku kurang dari seminggu rencana ini akan berhasil. Hingga akhirnya aku berharap dan terus berharap. Katanya sih ia sudaah membagikan nomer HP ku pada Nino. Hingga pada hari pertama ujian tengah semester, aku keluar dari ruangan bersiap untuk pulang, tak sengaja aku memfokuskan perhatian padanya begitupun dengan dia aku langsung saja membalikkan badan karena aku merasa malu.
          Hingga keesokan harinya beberapa diantara kami berencana akan berkunjung ke rumah Airin untuk siarah habis lebaran. Sesampai disana, aku tak tahu ini akan terjadi beberapa menit setelah kami sampai disana. Sepertinya ia juga datang bersama beberapa temannya yang tak lain juniorku di Hispala, begitupun dengan dia, dia adalah salah satu juniorku dihispala. Kami menikmati minuman yang telah disediakan oleh Airin. Seperti biasanya teman-temanku usil dengan terus mengejekku dengan dia, aku hanya tersenyum tersipu malu begitupun dengan Nino. Kata temanku sesekali ia menoleh padaku ketika ejekan terus saja melonjak dimulut teman-teman kami.
          Rencana selanjutnya yaitu berkunjung ke rumah Mirna untuk makan kelapa muda, teman-teman menyuruhku aku dan Nino untuk boncengan akan tetapi ini masih terlalu pagi untuk melakukan hal itu. Acara disana berlangsung lancer-lancar saja, ketika saya dan Marni (sahabatku) pulang duluan daripada mereka, temanku berkata Nino terus mengikutiku dengan pandangannya hinngga aku hilang dari pelupuk matanya. Hal tsb membuatku merasa benar-benar GR.
          Suatu pagi Renhal menghampiriku dan mengatakan Nino ingin bertemu denganku sepulang sekolah namun aku sepertin ya enggan percaya hal itu. Pada saat jam pulang sekolah sepertinya ia benar-benar menghampiri kelasku, akan tetapi ia hanya menghampiri Reno, jadi aku merasa kedatangannya ke kelas bukan karena aku, hingga ia pulang kerumahnya. Dua hari setelah itu Hispala LPJ di sekolah diruangan paling utara, memang aku berangkat hanya bermodal motor teman bersama marni dan ketika hendak pulang kami benar-benar pusing harus dengan siapa kami pulang, Reno dan renhal sepertinya mengatur rencana dengan menyuruh Nino mengantarku pulang, sepertinya ia tak keberatan, apakah ia juga menyimpan perasaan seperti apa yang aku rasa padanya? Hanya ALLAH swt yang tahu pasti hal tsb, tapi akankah aku terus merasa tersiksa dengan perasaanku yang terus-terus digantung?
          Aku coba mengirimkan pesan pendek “assalamualaikum dek”, beberapa menit kemudian aku dapat balasan pesan darinya yang tampaknya benar-benar ingin mengetahui siapa yang mengirimkannya sms, lalu aku mendapat telpon namun aku tak berani mengangkatnya, karena aku takut ketika ia tahu siapa yang mengiriminya sms, dia akan mematikan  teleponnya, hal yang ku pikirkan sepertinya terjadi, pada saat ia mengetahui siapa aku, sudah tak ada respon lagi darinya. Keeseokan harinya sapaan aneh oleh reno dengan sapaan yang tak seperti biasanya, “assalamualaikum dek” aku menjawab salamnya dengan refleks tanpa menyadari arti kalimat tsb, ternyata Nino memberitahukan Reno bahwa semalam aku mengirimkannya pesan, lalu aku bertanya pada Reno mengapa ia tak balas sms ku ketika ia sudah mengetahui tentang sms tsb, Reno hanya mengangkat bahu sambil menggelengkan kepala lalu memberitahuku yang katanya andai semalam tak ada orang yang iseng pada Nino mungkin semalam kami smsan. Jadi bisa kita hitung sudah berapa kali ia menyakitiku secara tak langsung. Tanggal 1 januari lalu kami tahun baruan dimojong bersama anak lembaga hispala, sudah pasti ia datang, disana aku merasa gembira karena perlahan diantara kami sudah tercipta arus hubungan yang semakn dekat, seperti secara tiba-tiba ia menyambung kalimatku, ketika ia diisengi oleh reno ia juga sepertinya membalas ejekan tsb dengan senyuman yang sepeertinya dengan susah ia sembunyikan, begitu juga pada saat kami berkemas ingin pulang kerumah aku melipat tenda bersamanya, tentunya hal tersebut membuat aku bahagia dan tersenyum sembari meenahan tawa dari ejekan teman-temanku, begitupun dengan dia yang sesekali merespon ejekan-ejekan yang terlonta keluar dari beberapa pasang bibir.
pada saat ulang tahunku 02 januari teman-teman datang kerumah memberiku surprise, akan tetapi renhal dan reno menghadiahkanku kabar yang membuat perasaanku sampai sekarang tidak pernah merasa sejuk, mereka berkata Nino mengatakan “hati tak bisa dipaksakan” salah seorang temanku bertanya menurutmu yuli itu bagaimana, Nino menjawab ia cantik, lalu temanku membalas kembali, lalu kenapa kamu tak pacaran saja dengannya, yaa tidak saja (jawabnya kembali). Entah bagaimana aku bisa melupakannya, sepertinya ia juga menghindar padaku.

Jumat, 06 Juni 2014

puisi Sedih

saat malam menyapa,
aku tak dapat berkata,
tapi batin sudah terbiasa,
rasa itu sudah membara,
kurasa kalbu tanpa permisi,
engkau sudah tak di sisi,
tapi kau ada di hati,
selalu hadir menemani,
namun satu sedang ku renungi,
kau sudah tak menyayangi,



memang aku tak pantas disayangi,
karena aku bukan permaisuri,
lupakan aku yang hina ini,
yang tak pantas kamu cintai,
sekarang aku sudah sadari,
dicintaimu takkan terjadi,
tapi kau harus mengerti,
kau segalanya di hati,




tradisi mappano-pano masyaakat bugis



KATA PENGANTAR
            Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul Budaya Mappano-pano Masyarakat Bugis Dalam Pandangan Islam”
            Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat kelestarian budaya yang masih terjaga dalam lingkungan masyarakat yang dikaitkan dengan pandangan islami pada tradisi tersebut.
            Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
            Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Belawa, Februari 2014     

                      
                             
                                                                   Tim Penyusun









DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL    ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... .... ii
DAFTAR ISI                                                                                                        .... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang....................................................................... 1
B.     Rumusan masalah.................................................................. 2
C.     Tujuan penelitian................................................................... 2
D.    Manfaat penelitian................................................................. 2
BAB II KAJIAN TEORI
A.    Pengertian Tradisi Mappano-Pano......................................... 3
B.     Kerangka pikir ...................................................................... 3
C.     Faktor terjadinya tradisi........................................................ 4
D.    Manfaat tradisi...................................................................... 4
E.     Pengertian syirik.................................................................... 4
BAB IV PEMBAHASAN
A.    Tata cara pelaksanaan Mappano-pano................................... 7
B.     Pandangan islam terhadap tradisi mappano-pano................. 8
BAB V PENUTUP
A.    Kesimpulan............................................................................ 9
B.     Saran...................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 10


BAB I

PENDAHULUAN
A.      Latar belakang
Indonesia merupakan negara yang terkenal karena penduduknya yang majemuk, yang terdiri dari beberapa suku, ras, etnis, budaya, tradisi, agama, bahasa dan lain-lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa indonesia merupakan msyarakat multikultural. Sebagai sebuah negara, indonesia adalah satu masyarakat.
Ditengah-tengah masyarakat muslim di negeri ini masih banyak terdapat orang-orang yang menjadikan kepercayaan warisan nenek moyang yang mereka namakan sebagai tradisi adat dan budaya yang perlu dipertahankan sebagai budaya bangsa.
Namun, apabila ditelusuri lebih jauh ternyata indonesia terdiri dari beratus-ratus suku bangsa dan tiap bangsa memiliki kebudayaan serta tradisi daerah masing-masing, tradisi yang diwarisi secara turun temurun dari nenek moyang.
Masyarakat bugis  memiliki beberapa tradisi yang masih membudaya dikalangan masyarakat awam yang masih punya kepercayaan animisme tentang hal-hal mistis dan adanya penguasa selain Tuhan, yang diturunkan oleh nenek moyangnya. Diantaranya tradisi Mappano-pano yang cenderung dilakukan oleh masyarakat bugis.
Pelaksanaan tradisi ini tanpa mereka sadari menimbulkan pelanggaran pada agama islam yang bertentangan dengan beberapa surah dan hadist, namun tak sedikit masyarakat bugis yang melupakan akan hal tesebut pada dewasa ini, oleh karena itu penulis mengangkat judul “TRADISI MAPPANO-PANO MASYARAKAT BUGIS DALAM PANDANGAN ISLAM” yang diyakini akan memberikan sumber informasi bagi pembaca tentang tradisi pada masyarakat bugis.


B.       Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang timbul adalah sebagai berikut.
1.    Bagaimana tata cara pelaksanaan tradisi mappano-pano masyarakat bugis
2.    Bagaimana pandangan islam tentang tradisi mappano-pano

C.      Tujuan penelitian
1.    Mengetahui tata cara pelaksanaan tradisi mappano-pano masyarakat bugis.
2.    Mengetahui pandangan islam tentang tradisi mappano-pano
D.      Manfaat penelitian
1.      Bagi peneliti, sebagai referensi penelitian selanjutnya dan juga sebagai acuan untuk terus berkarya serta meningkatkan kreativitas dan memperluas wawasan dalam pengembangan berpikir dan bersikap ilmiah.
2.      Bagi masyarakat, sebagai sumber informasi untuk mengetahui perkembangan budaya dalam masyarakat
3.      Bagi pemerintah, memberikan sumbangsi dan masukan kepada pemerintah mengenai perkembangan serta kelestarian kebudayaan dalam masyarakat.













BAB II
KAJIAN TEORI
A.           Pengertian Tradisi Mappano-Pano
Tradisi merupakan sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama, atau sering juga diartikan sebagai gambaran sikap dan perilaku manusia yang telah berproses dalam waktu lama dan dilaksanakan secara turun temurun dari nenek moyang, yang dipengaruhi oleh kecenderungan untuk berbuat sesuatu dan mengulang sesuatu sehingga menjadi kebiasaan.
Tradisi mappano-pano adalah kebiasaan atau kepercayaan masyarakat bugis yang dilaksanakan secara turun temurun untuk menghormati atau  mengenang roh nenek moyang yang apabila tidak dilaksanakan akan mendapatkan  mala petaka dengan cara memberikan sesaji kepada makhluk gaib yang dipercaya dapat memberikan ketenangan kepada anak cucunya kepercayaan ini tergolong kepercayaan animisme, animisme adalah kepercayaan seseorang terhadap roh gaib.
B.            Kerangka pikir
Indonesia
Budaya
Tradisi
Mappano-pano
Islam
Bugis
Masyarakat majemuk
 










C.           Faktor Pendorong Terjadinya Tradisi
1.      Kepercayaan
2.      Untuk terhindar dari petaka
3.      Penghormatan atau penghargaan kepada roh gaib.
4.      Wawasan pemikiran yang masih sempit

D.           Manfaat Tradisi
Tradisi memberikan beberapa manfaat bagi masyarakat diantaranya, Mewujudkan keteraturan hidup dalam masyarakat artinya masyarakat yang melaksanakan kebiasaan dalam melaksanakan tradisi akan mempeoleh keteraturan hidup karena masyarakat tersebut memenuhi kewajiban dalam tradisinya yang akan terhindar dari konsekuensi atau bahaya apabila lalai dalam melaksanakan kewajiban yang telah menjadi kepercayaan nenek moyangnya.
Masyarakat mempercayai bahwa melaksanakan tradisi mappano-pano akan memberikan ketenangan batin, karena dengan melaksanakannya masyarakat merasa yakin terhindar dari kesialan atau hal-hal buruk yang dapat menimpa hidupnya serta hidup kerabatnya.

E.            Pengertian Syirik
Syirik dalam islam yaitu menyekutukan Allah selain Allah dalam hal-hal yang merupakan kekhususan Allah, dan mempercayai bahwa adanya kekuasaan selain Allah dalam arti lain menduakan kepercayaan Allah. Syirik terbagi atas :
1.        Syirik besar
 memalingkan suatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti syirik Do’a, Syirik Niat, syirik ketaatan, syirik mahabbah.
a.         Syirik Dakwah (Do’a)
Disamping dia berdo’a kepada Allah ia berdo’a kepada selainNya. QS Al-Ankabut (29):65
Artinya: “Maka apabila mereka naik kapal mereka mendo’a kepada Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka mempersekutukan.”
b.         Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan
menunjukan suatu bentuk ibadah untuk selain AllahQS Huud (11): 15-16
Artinya: “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan(15). Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan(16).”
c.         Syirik Keta’atan
menta’ati selain Allah dalam hal maksiat kepada AllahQS At-Taubah (9):31)
Artinya: “Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.”
d.         Syirik Mahabbah (Kecintaan)
menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal kecintaanQS Al-Baqarah (2):165
Artinya: “Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa , bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya”.
2.        Syirik kecil
Syirik kecil tidak menyebabkan pelakunya keluar dari agama islam, tetapi ia menggurangi tauhid dan merupakan wasilah (perantra) kepada syirik besar. Syirik kecil ada 2 macam, syirik zhahir (syirik dalam bentuk perbuatan dan ucapan), syirik khafi (syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti riya’, dengan tujuan ingin mendapat pujian dan sum’ah yaitu ingin didengarkan orang).






















BAB III
PEMBAHASAN
A.      Tata Cara Pelaksanaan Mappano-Pano Masyarakat Bugis
Ritual bugis ini merupakan tradisi yang wajib diabadikan oleh masyarakat bugis yang dalam pelaksanaannya mempunyai tata cara yang runtut, tradisi mappano-pano memiliki beberapa tahap.
1.         Tahap Persiapan
 tahap dimana masyarakat menyiapkan sesaji yang akan disuguhkan yang terdiri dari,  sokko patanrupa, tello( telur), ota (daun sirih), jenis sokko patanrupa yaitu sokko bolong, sokko pute, sokko onnyi, sokko cella, , sokko patanrupa semuanya mempunyai makna tersendiri dalam kandungan warnanya yaitu,
a.          Sokko bolong (nasi ketan hitam) yang mempunyai makna sebagai tanah.
b.        Sokko pute (nasi ketan putih), yang mempunyai makna sebagai air.
c.         Sokko cella (nasi ketan merah), yang mempunyai makna sebagai Api.
d.        Sokko onnyi (nasi ketan kuning) mempunyai makna sebagai angin.
Sokko ini kemudian diapitkan, sokko bolong berimpit dengan sokko pute, serta sokko cella berimpit dengan kuning, kemudian diatas sokko yang berimpitan diletakkan tello (telur).
2.         Tahap Pelaksanaan
 Setelah tahap persiapan masyarakat kemudian memanggil dukun   yang lazim disebut sanro pada masyarakat Bugis untuk memberikan mantra pada makanan tersebut atau dalam masyarakat bugis sering disebut baca doang, sanro ini akan meminta izin lebih dahulu kepada penguasa atau makhluk gaib atas tujuannya yang ingin memberikan sesaji sebagai rasa penghormatan dan penghargaan agar dalam pelaksanaan tradisi ini tidak berjalan sia-sia. Setelah itu masyarakat kemudian membawa suguhannya ke sungai atau perairan yang ia percaya terdapat penguasa atau makhluk gaib dengan membuatkan sebuah wadah  lopi bura’  biasa juga lawasoji, kemudian menaruh makanan tersebut dan mengalirkannya.

B.       Pandangan Islam Terhadap Tradisi Mappano-Pano
Mempercayai Allah selain Allah samadengan mempersekutukan Allah tradisi ini tergolong dalam syirik besar yaitu dimana seseorang memalingkan suatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti syirik Do’a, Syirik Niat, syirik ketaatan, syirik mahabbah.
Dalam tradisi mappano-pano sesorang percaya bahwa makhluk gaib tersebut dapat menyelamatkannya dari malapetaka atau kesialan yang akan  menimpa hidupnya, sedangkan hal tersebut bertentangan dengan islam utamanya bertentantangan dengan asmaul husna Allah swt yang mempunyai nama-nama Allah yang indah, diantaranya adalah maha penguasa yang artinya tak ada penguasa selain Allah.

Disamping itu terdapat firman allah dalam Qs. Luqman (13):31

Artinya: “Dan ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan adalah benar-benar kezaliman yang besar.
Hadist riwayat Al-Bukhari dan Muslim: Maukah kalian aku beritahukan tentang dosa yang paling besar?, ‘Kami menjawab, Ya wahai Rasulullah!’, Beliau bersabda, Berbuat syirik kepada Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.”



BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A.      Kesimpulan
Dari uraian pada Bab III dapat disimpulkan bahwa Tata cara pelaksanaan tradisi mappano-pano merupakan ritual yang masih sering dilakukan oleh masyarakat yang terdiri dari tahap persiapan dan tahap pelaksanaan yang tata caranya dilaksanakan secara runtut oleh masyarakat bugis.
Namun dalam pandangan islam, tradisi mappano-pano tergolong dalam syirik (mempersekutukan tuhan), yang diyakini atas firman Allah swt. Pada QS. Luqman(31):13 serta hadist riwayat Al-Bukhari dan muslim bahwa syirik merupakan dosa dan kezaliman besar.

B.       Saran
Dengan adanya kesimpulan pada Bab IV penulis dapat menyarankan,
1.    Perlu adanya penerapan norma agama dalam masyarakat agar dalam melaksanakan tradisi tidak menimbulkan perbuatan syirik.
2.    Perlunya tingkat pendidikan yang memadai agar pola pikir masyarakat yang awam tentang kepercayaan animisme dapat digeser menjadi pola pikir yang terarah terhindar dari perbuatan syirik.






DAFTAR PUSTAKA
Mulfi. 2009. Pengertian tradisi. https://Mulfiblog.wordpress.com/2009/10/20/pengertian-tradisi/. Diakses pada 26 Februari 2014
Herliani. 2012. Ruang lingkup tradisi https://m.facebook.com/pemalink.php?id=302157679655&story_fbid=10151460840164656. Diakses pada 27 Februari 2014
Syam, Mulyadi. 2013. Pengertian syirik. https://id.wordpress.org/syirik. Diakses pada 27 Februari 2014